SURABAYA, CAKRAWALA.CO - Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2022 kembali digelar secara luring (tatap mula langsung), karena dua tahun sebelumnya sempat digelar secara daring atau online lantaran pandemik covid 19. Sebanayak 27 tim dari 22 perguruan tinggi di tanah air yang mengikuti lomba bergengsi ini, 10 tim diantaranya sudah lolos ke babak final.
Rangkaian lomba Geoteknik Mahasiswa tinkat Nasional ini dimulai pada tanggal 22 November 2022 dengan kunjungan proyek. Kemudian dilanjutkan dengan kuliah matrikulasi, perancangan geoteknik, pembuatan laporan serta presentasi hasil perancangan geoteknik dan akan diakhiri pada tanggal 25 November 2022 nanti dengan pengumuman dan pembagian hadiah lomba.
Pada lomba tahun ini penilaian babak final dilakukan secara luring (tatap muka) di kampus Teknik Sipil ITS Surabaya. Hal ini berbeda dengan lomba pada tahun 2020 dan 2021 yang karena kondisi pandemic, saat itu penilaian babak finalnya dilakukan secara daring (online).
Menurut Ir. Wahyu P. Kuswanda, Ketua Dewan Juri, lomba ini diikuti 81 orang mahasiswa dari 27 tim yang berasal dari 22 perguruan tinggi. Setelah dilakukan babak penyisihan, terpilih 10 tim finalis yang lolos untuk mengikuti babak final.
Baca Juga: Warga Sidoarjo Melapor Apa Saja ke Call Center 112 Bebas Pulsa
Kesepuluh tim finalis itu adalah Tim Civil Geo dari Universitas Palangka Raya, Tim Gama Wijaya dari Universitas Gadjah Mada, Tim Hikari dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Tim Helio Adrastos dari Politeknik Negeri Malang, dan Tim Labdagati dari Universitas Widyatama Bandung.
Selanjutnya, Tim Pacivic Pier dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Tim Kuya Kuyi Tectona dari Institut Teknologi Bandung, Tim Geoculus dari Universitas Bina Nusantara, Tim Kuya Earthbender dari Institut Teknologi Bandung dan Tim Zwageri dari Universitas Mulawarman Samarinda.
Tim Kuya Earthbender dari Institut Teknologi Bandung merasa senang bisa lolos pada Babak Final Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2022. Mereka berharap dapat belajar lebih banyak tentang geoteknik.
“Kami ingin belajar lebih banyak tentang geoteknik. Sedangkan apabila kami nanti berhasil jadi juara, hal itu kami anggap sekedar bonus,” ungkap Ilham Rahadian Widyananda, anggota Tim Kuya Earthbender dari Institut Teknologi Bandung.
Baca Juga: Akibat Monopoli Parkir, Ratusan Jukir di Sidoarjo Gelar Aksi Demo
“Pada babak final nanti, kesepuluh tim finalis akan diuji dan dinilai oleh 5 orang juri, meliputi 4 orang juri dari HATTI selaku Anggota Dewan Juri dan 1 orang juri dari PT Teknindo Geosistem Unggul selaku Ketua Dewan Juri,” tegas Wahyu P. Kuswanda.
“Diperkirakan penilaian pada babak final nanti sangat ket,at mengingat para tim finalis berasal dari perguruan-perguruan tinggi besar dan ternama di Indonesia. Kita lihat saja seperti apa nanti hasilnya,” tandas Wahyu.
Lomba ini diadakan rutin setiap tahun oleh Himpunan Mahasiswa Sipil ITS itu pertama kali diadakan pada tahun 2014 dan pada tahun 2022 ini merupakan lomba yang ke-8. Lomba ini didukung oleh Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) dan PT Teknindo Geosistem Unggul sebagai sponsor tunggal. (Mos).
Artikel Terkait
Prancis Taklukan Australia 4-1 di Grup D Piala di Dunia 2022
Kapolri Kerahkan Tenaga Medis Tambahan Tangani Korban Gempa Bumi di Cianjur
Lesti Kejora Cabut Laporan KDRT, Pakar Psikologi Jelaskan Dugaan Stockholm Syndrome