CIANJUR JAWA BARAT CAKRAWALA.CO,-RSUD Cimacan yang menangani korban gempa Cianjur, kekurangan tenaga medis akibat akses jalan menuju Cianjur terputus tertimbun longsor. Pihak RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur menampung 250 pasien korban, di antaranya 13 orang meninggal di rumah sakit, dan 3 orang dirujuk ke rumah sakit di Bogor.
"Kami kekurangan tenaga medis pasti, akses untuk dengan koneksi yang lain itu terputus, kami mengandalkan medis dari Bogor," kata Kordinator Media RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur, dokter Rizki Utama.
Rizki menyampaikan, bagi relawan dan tenaga medis akan diperbantukan di lapangan. Selain tenaga medis, petugas kekurangan ambulans.
"Alat kesehatan insya allah cukup. Kalau teman-teman (medis) mau bantu lagi dibutuhkan yang dilapangan. (Kendala) Untuk evakuasi yang kurang temen-temen di lapangan evakuasi ambulans, yang butuh," imbuhnya.
Hingga siang ini, Selasa 22 November 2022 pukul 13.00 WIB, Kordinator Media RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur, dokter Rizki Utama menyampaikan sebanyak 250masuk dari berbagai wilayah.
Sebanyak 13 orang meninggal di RSUD Cimacan, 3 di antaranya belum teridentifikasi.
"Korban yang kita terima 250 orang, 3 orang kita rujuk ke rumah sakit di daerah Bogor, dua cidera kepala berat dan satu patah tulang paha. Yang meninggal 13, 3 orang belum teridentivikasi. Insya allah pekarangan cukup luas. Lokasi kami cukup luas menampung bantuan tenda dari Armed, dari Kemensos," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, korban jiwa dan kerusakan akibat gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 pada Senin 21 November 2022 sebanyak 162 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada pukul 13.21 WIB, korban luka mencapai 326 orang. BPBD Cianjur mendata 13.784 orang dilaporkan mengungsi dan sebanyak 2.345 unit rumah dan bangunan mengalami kerusakan. Dan dua jembatan rusak.