• Minggu, 24 September 2023

Gubernur Ansar Resmi Buka Mubes IV LAM Kepri 2022

- Minggu, 30 Oktober 2022 | 22:36 WIB
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau H Ansar Ahmad resmi membuka  musyawarah besar Lembaga Adat Melayu 2022 ((Ist))
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau H Ansar Ahmad resmi membuka musyawarah besar Lembaga Adat Melayu 2022 ((Ist))

TANJUNGPINANG, CAKRAWALA.CO -Ditandai penabuhan kompang, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad membuka secara resmi Musyawarah Besar (Mubes) IV Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau Tahun 2022 di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Dompak, Ahad (30/10).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua LAM Kabupaten Kota se Kepri, Ketua BP3KR Husrin Hood, Gubernur Kepri periode sisa masa jabatan 2016-2021 Isdianto, Ketua Komisi I DPRD Kepri Boby Jayanto, Pimpinan Forkopimda Kepri atau yang mewakili, Tim Percepatan Pembangunan, Para Kepala OPD Pemprov Kepri, Para Tokoh Masyarakat dan Tokoh Wanita, serta Para Kepala Instansi Vertikal Kepri.

Mengambil tema 'Menjulang Adat Menjaga Marwah' Mubes IV LAM Kepri Tahun 2022 diselenggarakan dengan tujuan menyampaikan pertanggungjawaban Kepengurusan LAM Kepri masa khidmat 2017-2022 serta membahas perubahan Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART) LAM Kepri.

Dalam sambutannya, Ansar menyampaikan pengaruh budaya global yang dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dapat menyebabkan menurunnya adat istiadat Melayu.

Sehingga, katanya, nilai-nilai luhur dalam budaya Melayu semakin tidak dikenal oleh masyarakat, terutama generasi muda.

"Pemprov Kepri menjawab tantangan ini dengan menancapkannya ke dalam visi dan misi yaitu 'Mewujudkan Kepulauan Riau yang Makmur, berdaya saing dan berbudaya'. Dimana Pemprov Kepri ingin menyelaraskan penyelenggaraan pemerintahan, kegiatan pembangunan serta aktivitas masyarakatnya dengan berlandaskan nilai-nilai agama, budaya melayu dan tak lupa juga kepada budaya nasional," kata Gubernur.

Selanjutnya Gubernur Ansar memaparkan dukungan yang diberikan oleh Pemprov Kepri terhadap eksistensi LAM. Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemprov sebagai bentuk perhatian khusus terhadap LAM Kepri diantaranya mengesahkan Perda Nomor 1 tahun 2014 tentang Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau. 

"Kemudian membangun Gedung LAM Kepri yang merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov dalam menunjukkan eksistensi LAM serta mempertegas bahwa Provinsi Kepri sebagai provinsi melayu sehingga menjadikan Gedung LAM sebagai simbol atau ikon yang nantinya dapat menjadi salah satu rujukan dalam pariwisata Kepri," paparnya.

Gubernur menambahkan, capaian pembangunan Persentase warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan terhadap total registrasi meningkat 1,4%, dimana pada tahun 2021 dengan nilai 15,16%, dan mencapai 16,56% pada triwulan ke-tiga tahun 2022.

"Ini berdampak positif dengan penganugerahan yang telah diraih oleh Provinsi Kepulauan Riau beberapa waktu lalu yaitu Reward on The Representative list of The Intangible Cultural of Humanity Upon dimana Pantun masuk dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda Dunia dari UNESCO pada tahun 2022," ungkapnya. 

Sementara Itu Ketua Umum LAM Kepri Dato' Seri Setia Utama Abdul Razak dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Ansar yang bersama LAM Kepri menorehkan sejarah setelah bertahun-tahun pembangunan Gedung LAM Kepri diusulkan akhirnya dapat terwujud di bawah kepemimpinan Gubernur Ansar.

"Dimana Gedung ini sangat penting, karena bukan hanya sebagai simbol kehormatan Lembaga Adat Melayu, namun juga menjadi simbol tempat bernaungnya masyarakat Melayu dan suku bangsa lainnya di bawah payung LAM seperti yang telah diamanatkan dalam Perda Nomor 1 tahun 2014," tutur Dato' Razak.

Editor: Taufik Kurahman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jejak Rekam Hadi Candra, Putra Midai di DPRD Kepri

Senin, 18 September 2023 | 12:53 WIB

Hadi Candra Bahas Keluhan Nelayan Midai di DPRD Kepri

Kamis, 14 September 2023 | 20:56 WIB

Hati-hati!! Nomor Ponsel Anggota DPRD Kepri Kena Hacker

Minggu, 10 September 2023 | 19:25 WIB
X