• Jumat, 22 September 2023

Gubernur Kepri Berupaya Kembangkan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 15:40 WIB
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama Direktur Utama PT. PLN Bright Batam Muhammad Irwansyah (Taufik. K)
Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama Direktur Utama PT. PLN Bright Batam Muhammad Irwansyah (Taufik. K)

TANJUNGPINANG, CAKRAWALA.CO - Gubernur Ansar Ahmad berupaya mengembangkan pengolahan sampah menjadi energi listrik di Provinsi Kepulauan Riau sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

"Maka sangat bagus jika sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik alternatif," kata Gubernur Ansar saat audiensi bersama Direktur Utama PT PLN Bright Batam Muhammad Irwansyah di Hotel CK Tanjungpinang, Selasa (25/10) kemarin.

Menurut Ansar, potensi pemanfaatan sampah di Batam sangat besar. Bahkan pengolahan sampahnya berpotensi merusak lingkungan. 

"Untuk itu kalkulasi kebutuhan-kebutuhan listrik di wilayah KEK seperti Nongsa Digital Park dan Galang Batang. Ke depan kita adakan FGD bersama PLN pusat, bahas prospek kebutuhan listrik ke depan, sumber-sumber listrik dan solusi masalah kelistrikan," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Ansar mengucapkan selamat dan sukses atas ditunjuknya Muhammad Irwansyah menjadi Dirut PT PLN Bright Batam yang baru.

Ansar menuturkan, banyak hal yang dibahas kedua belah pihak diantaranya rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Batam

Ansar juga berpesan, laju pertumbuhan listrik harus sejalan dengan pertumbuhan investasi di Kepri. Menurut dia, iklim investasi di Kepri yang terus dipromosikan sementara jika tidak siap dengan infrastruktur maka akan sulit untuk jaga kredibilitas dan kepercayaan.

Sementara Dirut PT. PLN Bright Batam Muhammad Irwansyah menyampaikan dengan melihat kondisi-kondisi pembangunan PLTSa, dapat melihat PLTSa Putri Cempo di Solo sebagai percontohan selain di Cilacap.

"Kalau di Cilacap sampah diolah menjadi pelet, jadi hasil pelet tersebut digunakan untuk PLTU. Cilacap cukup sukses, sampahnya dibuat pelet yang bisa digunakan untuk industri semen dan PLTU, itu habis. Tapi kalau untuk langsung memproduksi listriknya, itu di Solo. Kalau mau dibuat pelet seperti di Cilacap, bisa dimanfaatkan untuk PLTU Tanjung Kasam," ungkap Irwansyah.

Pada kesempatan itu, Kadis ESDM Kepri M. Darwin menyampaikan saat ini referensinya karena Kepri memiliki sumber gas, rencana keluaran energi ke depan sampai dengan 40 persen adalah berasal dari gas, namun saat ini masih terhambat infrastruktur.

"Bahkan PLTU Tanjung Kasam rencananya akan dikonversikan ke gas. Ke depan kebutuhan listrik yang besar itu dari Galang Batang yang butuh sampai 2800 MW, dan Nongsa 510 Mw," ucapnya.

 

Editor: Taufik Kurahman

Sumber: PLN Batam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jejak Rekam Hadi Candra, Putra Midai di DPRD Kepri

Senin, 18 September 2023 | 12:53 WIB

Hadi Candra Bahas Keluhan Nelayan Midai di DPRD Kepri

Kamis, 14 September 2023 | 20:56 WIB

Hati-hati!! Nomor Ponsel Anggota DPRD Kepri Kena Hacker

Minggu, 10 September 2023 | 19:25 WIB
X