MADIUN, CAKRAWALA.CO - Film Dokumenter persembahan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun, nerjudul Maestro diputar di CGV Cinema, Kamis (1/6/2023). Film ini merupakan karya yang didukung oleh Kemendikbudristek berupa fasilitasi dana hibah, yang bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia.
Dalam sambutannya, Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan, film dokumenter yang menampilkan sejarah berdirinya perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun ini, diharapkan bukan hanya sekedar tontonan, namun juga menjadi tuntunan bagi para pendekar masa kini dalam mengimplementasikan ajaran perguruan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Harapan kita semua, film ini bukan sekedar tontonan saja, tapi bisa menjadi semangat yang dikobarkan dalam diri pendekar masa kini. Masa lalu yang baik menjadi panutan untuk generasi sekarang," kata Maidi.
Sementara itu, Pengasuh Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Pusat Madiun, HR. Agus Wiyono Santoso, saat press conference dengan awak media mengatakan, dalam pembuatan film dokumenter ini pihaknya mengedepankan perdamaian. Ini sesuai dengan tagline Ngalah, Ngalih, Ngabekti.
"Sesuai ajaran Setia Hati (SH) bagaimana dalam hubungan manusia dengan Tuhan serta manusia dengan manusia kita tunjukkan dalam budi pekerti, toto kromo, untuk menciptakan perdamaian NKRI. Sesuai tagline, Ngalah Ngalih Ngabekti, semoga ini menjadi suri tauladan bagi kita semua," kata Agus.
Agus menambahkan, bahwa sejatinya setiap perguruan silat mengajarkan hal yang baik untuk dipahami dan diwarisi oleh generasi muda. Ia senantiasa berpesan kepada saudara seasuhan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda, melalui film ini seluruh pesilat berdamai, bersatu dalam menciptakan perdamaian.
"Bagi saudaraku yang masih muda, pertama bahwa ilmu itu harus pahami terlebih dahulu dan ini butuh waktu. Kemudian untuk mengamalkan ajaran dalam kehidupan sehari-hari. Kalau bisa, Insya Allah pasti akan mendapatkan keselamatan di dunia maupun di akhirat" tandas Agus. (Ay)
