• Sabtu, 23 September 2023

Solar Dibatasi, Begini Curhat Nelayan Bintan Untuk Pemerintah

- Senin, 29 Mei 2023 | 15:47 WIB
Foto istimewa
Foto istimewa

CAKRAWALA.CO, BINTAN - Untuk kesekian kali, jika tak elok disebut; marah! Bolehlah dikata, sejumlah nelayan di Kabupaten Bintan sedang gerah.

Ini terkait minyak solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Barek Motor Kijang, Kabupaten Bintan yang terkesan dibatasi dengan alasan kuota. 

Terhitung hampir satu tahun, para nelayan di Barek Motor Kijang mengaku kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak solar yang menjadi kebutuhan penting untuk melaut. 

Seorang nelayan, Hery warga Kelong menyebut diduga ada oknum yang ikut terlibat dalam permainan solar subsidi. Kondisi inilah yang kemudian disebut Hery menjadi sebab utama terjadinya nelayan baik kapal besar dan kecil tak melaut. 

"Seharusnya harga bbm (bahan bakar minyak) jenis solar satu liternya Rp 6.800, bisa sampai Rp 9000 - 10.000 dijual per ecerannya ke nelayan-nelayan kecil," ujar Hery.

Sehingga, kata Hery, dirinya mengaku rugi dengan harga yang tidak sesuai dengan operasional dan pendapatan.

"Otomatis kita tidak bisa melaut, mau tidak mau kita mesti cari minyak mahal lah dari luar SPBN. Ya tentu itu yang membuat kita rugi," ucap Hery.

Saat ditanya keluhannya, Hery telah mengadukan persoalan ini ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bintan guna mencari solusi.

"Kita juga sudah mengadukan hal ini ke DPRD Bintan, sudah beberapa kali kita yang tergabung baik nelayan kapal besar dan kecil ikut rapat dengan komisi II," tuturnya.

Dia berharap, baik pemerintah dan anggota dewan dapat menyelesaikan soal keluhan nelayan. Apalagi, sebut Hery, diduga ada oknum-oknum yang bermain dalam penyediaan minyak jenis solar bagi nelayan.

Nah, kecurigaan Hery ditengarai dengan stok BBM jenis solar di SPBN nelayan yang tak pernah cukup.

"Saya minta pemerintah ambil sikap dan tanggap soal oknum mafia-mafia minyak ini," harapnya.

Hal senada disampaikan Aseng, pengusaha tangkap ikan di Kijang, Bintan. Dirinya meminta pemerintah dapat menyelesaikan persoalan bbm yang dirasakan oleh nelayan saat ini.

Sebab, lanjut Aseng soal kelangkaan bbm ini cukup membuat para nelayan susah mencari nafkah. Sehingga, nelayan memperoleh ikan di laut sangat sulit.

Halaman:

Editor: Taufik Kurahman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jejak Rekam Hadi Candra, Putra Midai di DPRD Kepri

Senin, 18 September 2023 | 12:53 WIB

Hadi Candra Bahas Keluhan Nelayan Midai di DPRD Kepri

Kamis, 14 September 2023 | 20:56 WIB

Hati-hati!! Nomor Ponsel Anggota DPRD Kepri Kena Hacker

Minggu, 10 September 2023 | 19:25 WIB
X