Warga Karangbong Geruduk Kantor Desa, Tuntut Kades Mundur

- Rabu, 24 Mei 2023 | 15:08 WIB
Aksi warga demo di kantor Pemkab Sidoarjo (Foto : Wiwid)
Aksi warga demo di kantor Pemkab Sidoarjo (Foto : Wiwid)

SIDOARJO, CAKRAWALA.CO – Kantor balai desa Karangbong Kecamatan Gedangan Sidoarjo digeruduk puluhan warga yang tergabung dalam gerakan masyarakat Karangbong bersatu (Gerbong Satu), Rabu, 24 Mei 2023.

Aksi warga tersebut diduga buntut keresahan mereka atas tindak tanduk kepala desa (Kades) Karangbong sejak kepemimpinannya. Juga kinerjanya yang dinilai sewenang-wenang dalam menjalankan pemerintahan desa.

Mereka nampak membawa beberapa poster yang diantaranya bertuliskan tuntutan pemberhentian kepala desa. ”Kami memohon kepada bapak Bupati untuk menindak dan membebas tugaskan Bambang Asmuni Sebagai kepala desa Karangbong atas pelanggaran tupoksinya," tulis salah satu poster yang dibawa pengunjuk rasa.

Baca Juga: Kondisi Kritis, Warga Karangbong Kesulitan Meminjam Mobil Ambulan Desa.

Usai menyampaikan aspirasinya di depan kantor balai desa, rombongan Gerbong Satu kemudian melanjutkan aksinya menuju Kantor Bupati Sidoarjo di Jalan Gubernur Suryo No 1 Sidoarjo.

koordinator Lapangan aksi Gerbong Satu, Teguh Hariono alias Bagong menyampaikan beberapa alasan warga meminta Kades Moch Bambang Asmuni diberhentikan. Alasan tersebut yakni, kades telah sewenang-wenang memberhentikan pengurus dan anggota penggali makam serta Ketua RT.

Alasan selanjutnya, kades Asmuni merencanakan pembuatan makam umum baru dan sudah memasang papan pemberitahuan diatas Tanah Kas Desa ( TKD ). ”Disini kami menduga ada dugaan kolusi dan gratifikasi dengan beberapa developer yang belum menyediakan fasum berupa makam umum,” ungkapnya.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Kades Karangbong, Sang Anak Masih Tak Terima Mendatangi ke Rumah Kos Warga Surabaya

Selain itu, imbuh Bagong, Kades telah memberikan izin secara sepihak berdirinya toko modern Indom art tanpa memperdulikan keluhan warga pemilik toko kelontong yang sudah tersebar di desa Karangbong. Menurutnya dalam hal ini juga ada dugaan kolusi dengan pihak Indomart dan pemilik lahan.

”Asmuni malah menyalahkangunakan wewenang dengan beritindak sebagai makelar," ucapnya.

Alasan lainnya yakni, kades mengizinkan pihak perusahaan mengubah adanya batas desa yang bersebelahan dengan desa lain untuk kepentingan perusahaan PT. Berno Farma. Sehingga patut diduga juga ada kolusi dan gratifikasi yang terjadi ,” kata Bagong.

Yang sempat viral beberapa waktu lalu, kades Asmuni membuat keonaran dengan melakukan perkelaian dengan warga
Kos yang sekarang ini masih berproses hukum di Kepolisian.

Alasan lebih lanjut, kades Asmuni telah mengubah Identitas mobil operasional desa dengan cara mencopot stiker yang ada untuk kepentingan pribadi dan keluarganya,” Tutup Bagong.

Sementara itu, Fais ketua BPD Karangbong yang mendampingi aksi tersebut mengatakan, disini kami sebagai lembaga hanya mendampingi masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya. Karena kemarin ada permintaan dari warga agar kami ikut mendampingi. ”Ya sesuai dengan tupoksi kami, bahwa kami juga akan mendamping, makanya hadir disini," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Iswin Arrizal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X