BLITAR CAKRAWALA.CO - Harga daging ayam di Kota Blitar mengalami kenaikan dalam setiap harinya. Kenaikan itu terjadi selama satu minggu terakhir. Kini harga per kilogramnya mencapai Rp 38 ribu. Naiknya daging ayam inipun dikeluhkan sejumlah pedagang karena sepi pembeli.
Seperti yang dialami para pedagang di Pasar Templek, Kota Blitar. Sejak kenaikan harga daging ayam selama sepekan terakhir tersebut, omzet penjualan mereka menjadi menurun.
“Pembeli ya sulit (sepi). Soale harga naik itu banyak yang gak jadi-gak jadi (beli),” kata Hertik (41) salah satu penjual daging ayam di Pasar Templek, Selasa (23/5/20223).
Baca Juga: Jasad Bayi Terbungkus Jas Hujan Ditemukan di Jembatan Tanen Sleman
Baca Juga: Mahasiswa Vokasi UMY Juara 1 dan Best Presentation di UNY Scientific Fair 2023
Hertik mengungkapkan bahwa kenaikan daging ayam terjadi setiap hari. Meskipun kenaikannya tidak besar, tapi dia tidak bisa mencegahnya.
“Kalau kemarin, 37 (Rp 37 ribu). Pokoknya sehari naik seribu-seribu,” ujarnya menambahkan.
Herti sendiri tak mengetahui pasti apa penyebab kenaikan harga tersebut. Sebab, dia sudah menerima bersih dari peternak soal uang yang dikeluarkannya agar memiliki stok daging ayam.
“Biasanya nanti menjelang besar (Hari Raya Idul Adha) harganya akan turun,” harapnya.
Baca Juga: Awas Jangan Hilangkan Bukti, Mahfud MD Perintahkan BPKP dan Penegak Hukum Masuk Kominfo
Baca Juga: Minum Air Putih di pagi Hari Saat Perut Kosong, Ini Manfaat Ajaibnya
Pedagang lainnya bernama Mujiwati (54) mengira, naiknya harga daging ayam karena stok yang terbatas dari peternak.
Mujiwati menyebut, kenaikan harga daging ayam tahun ini di luar prediksi lantaran pada tahun lalu, setelah lebaran justru harganya tidak setinggi tahun ini.
“Saya juga gak tahu setelah lebaran kok malah naik. Jadinya sepi kalau jualan ini,” kata dia.
Sementara itu, salah satu peternak ayam di Blitar, Yanuar Bagus (24) menyebut kenaikan harga daging ayam disebabkan menurunnya jumlah peternak ayam di Blitar.
