SIDOARJO, CAKRAWALA.CO – Keberadaan mobil ambulan desa seharusnya untuk memaksimalkan layanan sosial termasuk dalam hal kesehatan, terlebih untuk masalah yang urgent. Namun tidak sepeti di desa Karangbong, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Dengan sejumlah alasan, warga yang nyata-nyata sedang dalam kondisi membutuhkan pertolongan diduga tidak diperbolehkan meminjam mobil ambulan desa.
Hal ini dialami Muksan warga RW 6 desa setempat yang sakit, keluarganya berniat membawa ke rumah sakit dengan meminjam ambulan ke desa, akan tetapi tidak dipinjami. Akibatnya Muksan telat mendapatkan penanganan dan meninggal dunia.
”Pak Muksan tadi mau berangkat ke sawah, tiba-tiba sakit, kami lantas berusaha pinjam mobil ambulan desa, tapi tidak dipinjami, katanya mobil belum ada platnya, sehingga tidak ada yang berani menyopiri,” ungkap salah satu keluarga pak Muksan yang tak mau disebut namanya, Minggu 21 Mei 2023.
Baca Juga: Kades di Sidoarjo Dilaporkan Polisi, Setelah Pukul Warga Surabaya
Dilanjutkan dia, kami akhirnya membawa pak Muksan menggunakan mobil salah satu warga. Ketika pinjam ambulan itu saya sempat debat, ini kan sifatnya mendesak kok ya gak dipinjami, padahal pak Muksan itu juga orangnya kepala desa sendiri,” imbuhnya mengakhiri.
Berdasarkan keterangan warga, mobil ambulan tersebut merupakan bantuan CSR dari sejumlah perusahan yang ada di desa Karangbong. ” Jadi itu perusahaan urunan mas buat beli ambulan desa, tujuannya untuk kepentingan umum bukan untuk pribadi,”kata warga bernama Bagong kepada Jurnalis Cakrawala.
Sementara saat dikonfirmasi melalui panggilan WhatsApp nya, kades Karangbong Bambang Asmuni mengatakan bahwa hal itu tidak benar. ”Bukan tidak boleh, tapi tidak berani. Yang dipasrahi mobil ambulan gak berani meminjamkan atau membawa karena belum ada plat nomornya," ucapnya
Keluarga pak Muksan itu pinjamnya ke pak Heri selaku tim CSR, bukan ke saya. Kalau ke saya dan gak ada yang berani membawa, ya saya sopiri sendiri. ”Saya paham benar fungsi dari pengadaan mobil tersebut, jadi ya gak mungkin saat warga butuh terus gak boleh," kata dia.
Menurut Asmuni, mobil ambulan itu belum diserahkan secara resmi ke desa oleh tim CSR.
Artikel Terkait
Sabar yaa... Warga Sidoarjo Progres Frontage Road Gedangan-Buduran Capai 23 Persen
Frontage Road Gedangan-Buduran Sudah 100 Persen, Hanya Menunggu Andalalin
Babak Baru Kasus Kades Karangbong, Sang Anak Masih Tak Terima Mendatangi ke Rumah Kos Warga Surabaya