CAKRAWALA.CO- Agen biro perjalan umrah dan haji PT Novavil Mutiara Utama di Provinsi Maluku Utara terlibat cekcok dengan pihak manajemen pada Sabtu, 29 April 2023. Mereka mendesak travel umrah itu mengembalikan uang calon jamaah yang sebelumnya disetorkan.
Adu mulut antara agen dan pihak perusahaan pecah ketika salah satu agen cabang tidore atas nama Astuti Ibrahim mendatangi kantor Novavil cabang Provinsi Jln Kapitan Pattimura,Kalumpang ,Kecamatan Ternate Tengah pada pukul 12.03 WIB.
Kedatangan Astuti bermaksud menayakan perihal bukti setoran uang calon jamaah yang diberikan kepada admin Novavil untuk syarat kepergian jamaah yang ditanganinya. Namun, pihak perusahan menolak dengan alasan Astuty melakukan manipulasi bukti transaksi.
Baca Juga: Kecelakaan Bus Jemaah Umrah di Aqaba Shaar Arab Saudi, 20 Orang Meninggal
Astuty yang tak terima atas tudingan itu mencoba melawan dengan menunjukan bukti transfer mobile salah satu bank bersama catatan manualnya, namun pihak Novavil enggan meresponnya hingga pertikaian tak terelakan, bahkan Istri Kepala Cabang PT Novavil yang tersulut emosi lepas kontrol dan melakukan penyerangan fisik kepada agen astuty.
Pertikaian dapat redah ketika, Astuty dan rekan agen lainnya menarik diri dari kantor itu. Kepada awak media Astuti mengaku,tetap menuntut uang jamaah ke travel tempat kerjanya karena persoalan nama baik dan kepercayaan masyarakat terhadap dirinya.
“ Jamaah yang saya setor uang mereka itu adalah jamaah yang belum berangkat , namun direfund untuk kepergian karena masalah. Disini saya tutut mempersembahkan kwitansi. Saya pernah antar uang pada malam hari Rp 219 juta untuk delapan dan jamaah sisahnya ditransfer lewat rekening admin bernama Ayu ,” ucap Astuti.
Ia menambahkan, semua uang calon jamaah umrah yang ditanganinya disetorkan masuk ke perusahaan PT Novavil, secara transfer dan cash ke admin bernama Ayu dan disaksikan oleh ibu dari admin itu yang juga merupakan pengurus PT Novavil.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Ini Tiga Amalan Pahalanya Setara Haji dan Umrah
Meski kata Astuti saat penyetoran itu wajib dilampirkan dengan bukti kwitansi yang diberikan kepadanya, namun karena dirinya mempercayai admin dan orang tuanya sehingga kwitansi yang harusnya didapatkannya itu akan ditagih dilain waktu usai mengurusi jamaahnya.
Namun berjalannya waktu hingga adanya masalah ini kwitansi yang ditagih Astuti tak kunjung diterima bahkan dirinya malah dituduh melakukan manipulasi struk transaksi.
“Bukti kwitansi itu tidak ada sama sekali karena tidak dikasih dan mereka bilang saya memanipulai bukti transfer. Itu bukti transfer yang saya kasih hanya saya taruh nama-nama calon jamaah tidak merubah nominal didalam. Saya minta 5 jamaah yang berangkat dalam waktu dekat diberangkatkan dan yang tersisa 60 jamaah saya tarik begitu juga uang komisi yang menjanjikan perusahan ke agensi, saya tarik juga,” tegas Astuti.
Sementara itu beberapa calon jamaah yang sempat mengikuti agen mereka ke kantor Novavil menyatakan menarik diri dari jasa penyedia perjalanan umrah yang PT Novavil karena takut adanya masalah keberangkatan hingga pelayanan perjanan mereka ke tanah suci.
Baca Juga: Menteri Agama Lepas Ekspor Perdana Produk MakanKu Untuk Jamaah Haji di Arab Saudi
Kepala Cabang PT Novavil, Hamka Saupala ketika dikonfirmasi mengaku telah menemukan temuan pelanggaran agen tidore atas nama astuti itu. Sang agen diduga melakukan transaksi yang merugikan perusahaan senilai Rp 60 juta.
“Dalam satu transaksi yang sama itu berbeda nama. Ini temuan. lalu datang lagi menuntut kwitansi . Ini tidak mungkin dikembalikan karena tidak ada bukti. Coba pak, kasih saya uang hari ini dan tahun depan baru dapat kwitansi kira-kira benar atau tidak,” kata Hamka.