SIDOARJO, CAKRAWALA.CO – Persoalan hak pilih dalam pemilu serentak 2024 terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di 39 Lapas/ Rutan se-Jatim terus diperjuangkan Kanwil Kemenkumham Jatim. Untuk memastikan pemenuhan hak tersebut, instansi yang dipimpin Imam Jauhari itu telah melakukan koordinasi dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI.
Imam mengungkapkan bahwa Jawa Timur menjadi salah satu daerah dengan hajatan paling besar tahun ini. Tak terkecuali di lapas dan rutannya. Maklum, dari sekitar 27.500 warga binaan, sekitar 23.000 diantaranya merupakan pemilih potensial.
"Angka ini tentunya tergolong sangat besar. Begitu juga potensi konflik yang kemungkinan bisa terjadi," urai Kakanwil Imam Jauhari.
Tak heran jika aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian, TNI dan jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim akan all out mengamankan gelaran pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Jajaran Kemenkumham Jatim Tingkatkan Pengamanan di Lapas/Rutan
"Persiapan sudah kami laksanakan sejak awal, jadi kami lebih siap lagi menyiapkan data administratif yang dibutuhkan agar warga binaan tidak kehilangan hak pilihnya," urai Imam.
Pemenuhan data administratif itu diantaranya adalah penerbitan e-KTP bagi warga binaan yang belum punya kartu identitas elektronik. Pemenuhan identitas menjadi hal dasar yang diperlukan agar WBP bisa masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). "Kami telah melakukan perekaman e-KTP sejak awal tahun dan saat ini sudah rampung," terang Imam.
Pihaknya, lanjut Imam, juga telah mengajukan daftar pemilih potensial ke KPU. Terdapat beberapa lapas yang memiliki pemilih potensial lebih dari 1.000 orang. "Ada 6 satker pemasyarakatan yang pemilih potensialnya lebuh dari 1.000 orang. Paling banyak di Lapas Malang dengan pemilih potensialnya mencapai 2.667 orang," terang Imam.
Tidak hanya aparat penegak hukum yang dilibatkan, terbaru Komnas HAM juga digandeng untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pemenuhan hak pilih warga binaan.
"Komnas HAM akan memastikan langsung di lapangan, kami berharap ada rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan sehingga kami lebih siap lagi dalam menghadapi pemilu 2024," terang Imam.
Salah satu satker yang dikunjungi rombongan Komnas HAM RI adalah Lapas Sidoarjo. Lapas yang terletak di jantung kota delta itu memang punya warga binaan yang cukup besar.“Kami terus berkoordinasi dengan dispendukcapil dan hasilnya signifikan, kurang lebih 75% warga binaan disini sudah punya NIK, dan sedang kami tingkatkan terus progressnya, sampai hari ini masih terus berjalan,” imbuh Kalapas Sidoarjo Faozul Ansori.
Baca Juga: Ketua PPK Wonoayu Buka-Bukan Terkait Dirinya Diturunkan Jabatan sebagai Ketua
Faozul menegaskan bahwa pihaknya sudah siap menggelar pesta demokrasi tahun 2024 mendatang.
Artikel Terkait
Gara-Gara Ini, Mosi Tidak Percaya Paguyuban Kades Kepada Penyelengara Pemilu 2024
Ketua KIPP Soroti Pemilu 2024 Semakin Tragis Khususnya di Kabupaten Sidoarjo
Kadis Perkim CKTR, M Bachruni Aryawan : Akan Tindaklanjuti Kasus Developer Enggan serahkan Fasum dan Fasos