SURABAYA, CAKRAWALA.CO – Bulan Suci Ramadhan ini dimanfaatkan para siswa memperdalam ilmu agama. Salah satunya sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya, yang menggelar pondok ramadhan. Diantaranya terdapat kegiatan belajar pemulasaran atau merawat jenasah, mulai dari memandikan jenasah, mengkafani/ mensholati dan cara menurunkan jenasah di liang lahat.
Suasana pondok ramadhan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya jalan Rungkut Wonorejo, penuh dengan aktifitas reliji. Tak jauh berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya. Di pondok ramadhan yang digelar selama 3 hari di MAN Surabaya ini, semua siswa diwajibkan mengikuti materi yang telah disiapkan para guru.
Menariknya, salah satu materi dalam pondok ramadhan yang digelar di aula dan masjid MAN ini adalah siswa diajarkan pemulasaran atau merawat jenasah. Mulai dari memandikan jenasah, mengkafani dan mensholati jenasah. Tak hanya itu/ para siswa ini juga diajarkan bagaimana menurunkan jenasah ke liang lahat.
Baca Juga: Serunya Perjusa Penggalang Siswa-Siswi Al Muslim Sidoarjo, di Bumi Perkemahan Emak Farm
Muhammad Suwar, guru pembina MAN Surabaya mengatakan belajar pemulasar jenasah kepada para siswa ini dinilai penting. Ini karena nantinya jika ada kerabat atau keluarga mereka yang meninggal dunia, setidaknya mereka sudah tahu cara memperlakukan dan merawat jenasah.
“Walaupun semuanya ini praktek (pemulasaran jenasah) dilakukan simbolik, mudah mudahan ini menjadi pembelajaran penting bagi para siswa bahwa bagaimana kita menangani jenasah,” ujar Muhammad Suwar, guru Pembina MAN Surabaya.
“pentingnya pengetahuan ketrampilan tentang perawatan jenasah adalah ini hukumnya fardhu kifayah. Yaitu dimana ketika sebagian dari orang muslim sudah melaksanakan maka yang lain gugur (kewajibannya),” ujar Suwar.
Meski begitu kata Muhammad Suwar, "pentingnya adalah anak anak ini punya keluarga. Pada saat nanti mereka itu ada keluarganya yang meninggal, mereka harus mampu ikut serta melakukan perawatan pada jenasah. “Karena sangat dianjurkan yang merawat jenasah itu keluarganya sendiri, ini dikhawatirkan ada aib pada jenasah,” imbuhnya.
Baca Juga: Wawako Marfendi Buka Milad Ke - 45 MAN 1 Bukittinggi
Sementara itu, sejumlah siswa MAN mengaku senang bisa belajar pemulasaran atau perawatan jenasah. Hal ini karena mereka jadi tahu bagaimana cara merawat jenasah engan baik dan benar.
“Alhamdulillah kita mendapat pelajaran pemulasaran jenasah tersebut. Hal ini tidak sulit karena langsung diajarkan dan dipraktekan dengan dibimbing oleh guru, Insya alloh kita bisa dan nantinya diterapkan di masyarakat,: ujar Rangga, siswa MAN, peserta pondok ramadhan
Selain belajar pemulasaran jenasah, di pondok ramadhan ini juga di isi dengan berbagai aktifitas yang berhubungan dengan ibadah ramadhan, seperti sholat sunah, tadarus atau mengaji hingga kajian-kajian yang memperdalam ilmu agama. (Mos)
Artikel Terkait
Demokrasi Madrasah, Pandya Nauval Syihab Terpilih Ketua Umum OSIM MAN 2 Banjarnegara
Ratusan Siswa MAN 1 Tulungagung Ikuti Vaksinasi Booster Serentak se Indonesia, Ini Pesan Wakapolri
Wawako Marfendi Buka Milad Ke - 45 MAN 1 Bukittinggi