CAKRAWALA.CO- Telah beredar video viral di media sosial aparat kepolisian ditolak warga saat melakukan penangkapan terhadap salah satu pelaku pembunuhan di Desa Tukur-tukur, Dodaga, Halmahera Timur.
Menyikapi video viral yang telah beredar itu, Kabidhumas Polda Maluku Utara Kombes Pol. Michael Irwan Thamsil, pada Minggu 26 Maret menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada kamis lalu.
Dari keterangan yang disampaikan Kabid Humas Polda Malut tim penyidik Polres Kabupaten Halmahera Timur dihalau puluhan warga setempat karena hendak menangkap satu tersangka pembunuhan terhadap almarhum Talib Muid (69) warga di Desa Gotowasi,Halmahera Timur pada Oktober 2022 silam.
Sejauh ini, penyidik Polres Halmahera Timur telah memeriksa 14 orang saksi, dan menetapkan dua tersangka yakni SG dan AB.
Saat pemeriksaan, kata Michael kedua pelaku itu mengakui perbuatannya, mereka juga dibantu dengan dua tersangka lainnya yang sekarang ini masih berstatus buron.
Para tersangka diancam dengan Pasal 338 atau Pasal Pasal 340 Jo Pasal 55 Ayat 1 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara sebanyak-banyaknya seumur hidup atau maksimal hukuman mati.
Untuk mencari barang bukti lanjutan penyidik dan aparat turun melakukan penyitaan di rumah tersangka AB yang berlokasi di dusun Tukur-tukur, namun apesnya puluhan warga dengan menggunakan senjata tajam menghalau petugas bahkan terjadi aksi pengerusakan terhadap kendaraan petugas.
Dengan mempertimbangkan situasi yang tidak kondusif penyidik dan tim memutuskan untuk tidak melanjutkan penggeledahan dan kembali ke Mapolres.
Kabid Humas mengaku, Penyidik Polres Halmahera Timur akan melaksanakan Rekonstruksi pada Senin (27/3) besok, dengan tujuan melihat kesesuaian BAP.
" Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung proses penegakan hukum yang dilakukan Polres Halmahera Timur. Tentunya akan dilakukan dengan profesional dan sesuai dengan SOP, " tandanya.(*)
