DEMAK, CAKRAWALA.CO - Festival Megengan dan Kirab Budaya Kota Wali 2023 kembali digelar di halaman Tourism Information Center (TIC) Alun-alun Kabupaten Demak, Rabu (22/3/2022)
Megengan kali ini dimeriahkan sejumlah pertunjukan seni dan festival kuliner Ramadan.
Festival Megengan dan Kirab Budaya Kota Wali 2023 dibuka oleh Bupati Demak Eisti'anah ditandai dengan memukul beduk di dampingi oleh Wakil Bupati Demak Ali Makhsun, Dandim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo, dan Plt Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Endah Cahya Rini.
Bupati Demak Eisti'anah dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi terhadap peserta yang mengikuti Festival Megengan dan Kirab Budaya tahun 2023.
"Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menjadi pemantik semangat, utamanya bagi generasi muda untuk terus menghidupkan ruang seni dan budaya di Kabupaten Demak. Jangan sampai seni budaya yang telah terawat dengan baik menjadi luntur dan terdegradasi oleh perilaku-perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai luhur bangsa," kata Eisti.
Kemeriahan Kirab Budaya diikuti 20 grup dengan jumlah peserta mencapai 1.200 orang. Diawali parade fashion show oleh designer Demak, tari kolosal Padma Baswara dan Karnelis Budoyo.
Dilanjutkan penampilan rebana, marchinband, angklung, tarian zippin dan capring rebana, pencak silat Komunitas PSHT, serta tarian khas Demak barongan jathilan jaranan.
"Megengan sebagai spirit hari jadi Demak ke-520 tepatnya 28 Maret. Pandemi telah berlalu, sudah saatnya industri pariwisata dan ekonomi kreatif bangkit," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Demak, Endah Cahyarini.
Peragaan busana menampilkan karya tiga designer yang telah berkiprah di tingkat nasional yaitu Naja The Label, Ewila dan Yosie.
"Peragaan busana didukung dari komunitas MUA (Make up Artis Demak) dan talent berbakat dari Kabupaten Demak yang lahir dari audisi yang kita adakan sebelumnya dan penata koreo Mas Sany Putra dari Dempet yang telah berkiprah di tingkat nasional" Jelas Endah.
Megengan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Demak, Jawa Tengah. Tradisi megengan dilaksanakan sebagai penanda datangnya bulan Ramadhan
Megengan sempat tidak diselenggarakan dalam 3 tahun terakhir karena pandemi COVID-19.
Megengan juga diramaikan oleh sejumlah stan makanan di Pujasera Demak. Puluhan pedagang menjual masakan dan minuman khas Demak , sepertii sate keong, lontong lodeh, nasi ndoreng, pecel bakwan, beer pletog dan setup pisang. (*)