SIDOARJO, CAKRAWALA.CO - Pedagang yang tergabung dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Aloha melakukan aksi penolakan pembongkaran yang dilakukan petugas gabungan Sat Pol PP dan Polri Kabupaten Sidoarjo. Ada 8 bangunan UMKM yang terdampak proyek Nasional pembangunan flyover Aloha Gedangan.
Beberapa pedagang melakukan perlawanan ketika petugas gabungan melakukan pembongkaran dengan bantuan alat berat ekskavator. Dikarenakan jumlah petugas Sat Pol PP lebih banyak bisa mengendalikan suasana, mengamankan salah satu pedagang yang melakukan penghadangan.
"UMKM Aloha mengugat ke pengadilan dengan harapan keadilan masih ada bagi para pengusana UMKM Aloha," Ujarnya saat dikonfirmasi jurnalis cakrawala.co.
Baca Juga: Pedagang Aloha Mempertanyakan Proyek Strategis Nasional apa Percepatan Pembangunan Ekonomi
Proyek pembangunan fly over Aloha, Gedangan, berdampak langsung ke 50 pelaku UMKM yang tergabung dalam Paguyuban UMKM Aloha Sidoarjo. Mereka terancam mengalami kerugian puluhan milliar rupiah.
"Kami tidak menuntut tanah tersebut, karena kami mengetahui itu bukan tanah kami. Yang kami tuntut kembalikan investasi kami agar kita bisa berkarya, berusaha lagi untuk keluarga kami," Ungkap Silvie
Para pedangan UMKM Aloha sudah berbagai upaya dilakukan untuk memperjuangkan haknya, tapi pejabat terkait baik Primkopal maupun pemerintah Sidoarjo tidak ada yang bisa memberikan solusi.
Baca Juga: Pedagang Aloha Tolak Tawaran Ganti Rugi Rp 5 Juta dari Pemkab Sidoarjo
Sementara itu, Bupati Ahmad Muhdlor optimis pengerjaan proyek nasional itu dapat selesai tepat waktu. Keyakinannya sangat beralasan. Salah satunya adalah lahan yang digunakan telah siap 100 persen. Termasuk pelebaran jalan disisi Barat flyover Aloha dengan lebar 6 meter. Pelebaran tersebut akan mendukung kelancaran pembangunan dan pengerjaannya sendiri masih terus dilakukan. "Perluasan jalan 6 meter ini akan mengurangi intensitas kemacetan Aloha,"ucapnya.
Langkah kedepan Gus Muhdlor, dirinya akan kembali menuntaskan titik-titik krusial kemacetan. Seperti arus kemacetan dijalan Jenderal S.Parman Waru atau di depan rumah sakit Mitra Keluarga Waru. Penyebabnya adalah mobilitas kendaraan yang akan putar balik. Ia berencana melebarkan jalan tersebut 7 meter.
"Kami sudah on progress untuk ruislag tanah antara pemerintah kabupaten dengan Mitra Keluarga, harapan kami 7 meter tanah didepannya dikasikan kabupaten dan akan kita buatkan pulau jalan, sehingga putar balik ini tidak akan memakan jatah jalan kendaraan dari Surabaya menuju Sidoarjo,"sampainya.
Baca Juga: Turun ke Jalan Pedagang Aloha Tuntut Keadilan Jangan Jadikan Masyarakat Pengangguran
Dalam kesempatan tersebut Gus Muhdlor juga menyampaikan terimakasih atas dukungan warga Sidoarjo terhadap pembangunan yang dilakukan. Terlebih kepada pemilik lapak di kawasan fly over Aloha yang bersedia pindah. Ia pastikan ada dana kerohiman dari Pemkab Sidoarjo bagi pemilik usaha ditempat tersebut.
"Terimakasih kepada pemilik lapak ini yang telah membantu kabupaten, membantu pemerintah pusat, membantu seluruh warga Sidoarjo dalam rangka pengurangan kemacetan di Sidoarjo," ucapnya.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Tinjau Lumbung Pangan Food Estate di Keerom Papua
23 Warga Binaan Beragama Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi
Surat Sakti Paguyuban Kades Wonoayu ke KPU, Ini Kata Pengamat politik Nanang Haromin