SOLO CAKRAWALA.CO - Pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi digital di industri pendidikan. Sebagai respons terhadap pembatasan sosial dan lockdown, sekolah dan universitas di seluruh dunia beralih ke pembelajaran jarak jauh berbasis digital.
Banyak institusi pendidikan yang meluncurkan platform online untuk membantu para mahasiswa belajar secara online.
Rektor Universitas Surakarta (UNSA) Astrid Widayani SE. SS. MBA mengatakan, saat ini perguruan tinggi dituntut melakukan transformasi digital menjawab tantangan di era digital. Hal ini disampaikannya di hadapan peserta UKW Solopos Institut, bertempat di sebuah hotel di Kota Solo, Selasa (21/3/2023).
Baca Juga: Viral Damkar Dipersulit Masuk Tol Jatiwarna, Jasa Marga Minta Maaf
Astrid menuturkan, ketika Indonesia dilanda Covid-19 beberapa tahun lalu, dimana orang dibatasi bertatap muka, maka secara tidak langsung kebutuhan penggunaan digitalisasi di dunia pendidikan menjadi keharusan, termasuk perubahan gaya hidup (lifestyle). Namun demikian, bersamaan dengan itu terjadi distruksi (gangguan atau hambatan) digital yaitu keterbatasan skill maupun literasi, sehingga dibutuhkan akselerasi transformasi.
"Transformasi digital secara umum ada tiga tahapan. Pertama digitasi yaitu perubahan dari media konvensional ke media digital. Kedua, digitazer yakni lebih mengarah ke fungsi yang nantinya membantu proses kerja, produktifitas dan kapabilitas. Lalu berikutnya, digitalisasi yaitu proses alih dari bentuk cetak ke digital," terang Astrid.
Perempuan yang belum lama dilantik menjadi Rektor Universitas Surakarta itu mengatakan, proses digital transformasi (budaya) tentunya tidak bisa instan melainkan harus dilakukan bertahap.
Baca Juga: Pemkot Blitar Terima Penghargaan dari Ombudsman RI, Berikut Ini Capaiannya
"Kami masih akan kawal proses transformasi digital di kampus kami. Mulai dari sisi mahasiswa yang mungkin masih nyaman menggunakan pembayaran tunai untuk beralih ke digital, demikian juga Kartu Rencana Studi (KRS)," ujar dia.
Astrid menambahkan, di Universitas Surakarta sendiri, salah satu program terobosan digital transformasi yaitu pengembangan KKN di Desa yang arahnya ke smart village. Dalam hal ini pihaknya melakukan pengembangan desa berbasis digital terintegrasi.
"Harapan kami nantinya ada pengembangan di tata kelola desa termasuk pendataan yang bisa di update secara real time dan terus menerus. Kami yakin ke depan akan membantu pemerintah desa dan masyarakat," kata Astrid.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Lumbung Pangan Food Estate di Keerom Papua
Pihaknya juga akan membekali mahasiswa dengan membentuk kebijakan hibrid learning (pembelajaran dari dua arah) sehingga bisa dikonfersikan untuk pertemuan. Tentunya bekerjasama dengan beberapa provider.
"Untuk menyiapkan transformasi digital di lingkungan kampus, kami juga membentuk biro untuk mengadakan sosialisasi kepada para mahasiswa, baik kegiatan maupun pengumuman," tandasnya.
Masih kata Astrid, transformasi digital merupakan keharusan bagi perguruan tinggi sekarang namun tidak bisa instan. Dengan mengadopsi teknologi digital maka diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas.