YOGYAKARTA,CAKRAWALA.CO- Sebagian masyarakat Dlingo, khususnya yang berada di kawasan jalan dari Patuk Gunungkidul hingga ke kawasan wisata di Dlingo Bantul Yogyakarta mengungkapkan kekecewaan dan kegeramannya karena jalan yang ada di wilayahnya rusak parah dalam satu tahun terakhir ini. Akibat jalan yang rusak parah ini setiap akhir pekan jalan tersebut macet karena banyaknya bus pariwisata dan wisatawan yang akan ke lokasi wisata Hutan Pinus tersendat karena kondisi jalan yang rusak parah banyak lubang. Sehingga semua kendaraan jalan sangat pelan menghindari jalan berlubang. Kerusakan jalan sepanjang enam kilometer itu telah terjadi selama hampir setahun terakhir . Jalan ini merupakan akses utama menuju sejumlah objek wisata di seperti Pinus Pengger, Becici dan sejumlah objek wisata lainnya dari jalur utara atau dari Patuk Gunungkidul.
Ada sejumlah titik kerusakan parah di ruas jalan ini. Diantaranya di kawasan Kampung Baru, sebelah utara Pinus Pengger, tanjakan Gunung Mungker dan di sebelah utara Tugu Terong. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang sempit dan banyaknya bus wisata yang lewat, sehingga sering macet saat akhir pekan. Jalan yang banyak berlubang sering mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
" Meskipun saya belum pernah melihat sendiri, tetapi kabar yang beredar kecelakaan sering terjadi, yakni pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat lubang yang cukup dalam," ungkap Sutikno warga Dlingo
Sutikno menambahkan, masyarakat senang di Dlingo banyak dikunjungi wisata. Tetapi yang cukup merepotkan karena jalan rusak parah sehingga arus lalu lintas tidak lancar sehingga mengganggu aktifitas warga.
" Saat akhir pekan keamrin, saya dari patuk ke Dlingo yang biasanya hanya 10 sampau 15 menit, ditempuh hampir satu jam karena macet. Kami mohon jalan ini segera diperbaiki," ujarnya.

" Tim dari DPUP ESDM DIY hari ini memulai memperbaiki sejumlah titik yang rusak parang dan sangat membahayakan. Jalan yang berlubang tersebut difrratakan sehingga tidak membahayakan pengguna jalan. Ini sifatnya sementara untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas karena jalan berlubang cukup dalam," ungkap Amir yang didampingi Camat Dlingo dan sejumlah perangkat desa dari Munthuk dan Terong.
Amir berharap pada bulan Mei nanti pengerjaan perbaikan jalan sudah mulai bisa dilakukan. Oleh karena itulah rentang waktu maret sampai mei ini, sejumlah titik diperbaiki sementara. Sebelum datang sidak ke lapangan dirinya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU-ESDM DIY. Dia meminta mitra kerja Komisi C tersebut untuk melakukan perbaikan sementara agar tidak membahayakan pengguna jalan.
" Jalan yang ruak parah akan diperbaiki sementara dulu biar aman kalau dilewati. Ini teman-teman PU sudah langsung turun tangan memperbaiki jalan di Gunung Mungker," ujar Amir.
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga DPUP ESDM DIY, Wira Sasongko Putro di sela-sela mengawasi pekerja yang tengah memperbaiki ruas jalan di Gunung Mungker Terong membenarkan jika Pemda DIY telah menganggarkan dana Rp12,5 miliar.
" Dana sebesar 12,5 milyar ini nanti hanya cukup untuk 1,5 kilometer. Selain untuk peningkatan jalan, jalan juga akan kita lebarkan. Kira-kira di tengah di ruas antara Patuk-Terong di sekiter Pengger. Selebihnya nanti tetap akan kita perbaiki, penambalan secara rutin," tutur Wira Sasangko
Wira menambahkan bahwa ruas jalan ini sebelumnya adalah jalan kabupaten yang hanya bisa dilewati kendaraan dibawah 8 ton. Sementara itu saat ini sering dilalui bus - bus pariwisata yang memiliki tonase sekitar 12 ton. Akibat banyaknya bus dengan kapasitas besar yang lewat di jalur ini makin memperparah kondisi jalan.
" Kami mengusulkan agar sebeum adanya peningkatan jalan, bus - bus pariwisata yang akan ke hutan pinus melalui jalur selatan yakni Imogiri. Yang dari utara maksimal sampai HeHa View. Kalau mau ke Pinus Pengger disarankan lewat jalur selatan. Hal ini dilakukan agar jalan tidak semakin parah rusaknya," pungkas Wira. ( Sants )