Dua Tahun Kepemimpinan Gus Muhdhor-Subandi, Perolehan Pajak Menunjukkan Pertumbuhan Signifikan

- Kamis, 2 Maret 2023 | 13:33 WIB
 (Foto : IG/bbpd.sidoarjo)
(Foto : IG/bbpd.sidoarjo)



SIDOARJO, CAKRAWALA.CO - Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo Ari Suryono mengatakan, peningkatan jumlah PAD dari sejumlah sektor pajak karena dukungan dan komitmen yang kuat dari Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor. Khususnya dalam hal pengembangan infrastruktur.

Dengan fasilitas layanan infrastruktur yang memadai, maka investasi akan meningkat dan memulihkan perekonomian Sidoarjo. "Pembangunan dirasakan bersama, pajak kita mendanainya," ucapnya.

Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suyono menambahkan, pengoptimalan perolehan pajak terus dilakukan dengan berbagai inovasi. Salah satunya dengan melaunching SPPT-PBB secara virtual. Kini pemberitahuan SPPT-PBB dilakukan secara digital melaui email maupun WhatsApp.

Layanan tersebut memudahkan perusahan maupun masyarakat untuk mengecek tagihan SPPT PBB P2 sekaligus pencetakannya. "Kami juga telah menyelesaian sistem virtual pajak daerah lainnya, pajak hotel, restoran, reklame, virtualisasi pajaknya sudah kita selesaikan tahun 2022," jelas Kepala BPBD Ari Suyono.

Baca Juga: Cek Fakta Konsumsi Beras Dalam Satu Tahun Warga Sidoarjo Lebih Banyak Daripada Jumlah Produksi Beras

Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Imron Mawardi mengatakan. Salah satu yang menarik adalah pertumbuhan PAD Sidoarjo dan kekuatan APBD-nya. Tahun 2023, rencana APBD mencapai Rp 5,21 triliun dengan pendapatan Rp 4,76 triliun. PAD diharapkan bisa mencapai Rp 1,93 triliun atau sekitar 37 persen APBD.

"Sisanya, tentu saja, dari dana transfer. Dari pemerintah pusat Rp 2,36 triliun dan transfer antardaerah Rp 462 miliar," katanya saat dikutip dari Harian Disway. 

Dari mana PAD Rp 1,93 triliun ? Tentu, yang utama adalah dari pajak daerah. Tahun 2023 ini, pajak daerah ditargetkan bisa menyumbang Rp 1,13 triliun. Retribusi hanya diharapkan bisa menyumbang Rp 55 miliar dan setoran dari badan usaha daerah Rp 106 miliar. Sisanya dari pendapatan asli daerah yang sah, Rp 460 miliar.

Capaian tersebut menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Imron Mawardi. “Pajak daerah memang menjadi kekuatan utama pendapatan Sidoarjo. Dua tahun selama kepemimpinan Bupati Muhdhor, pajak menunjukkan pertumbuhan signifikan,” jelasnya.

Yang menarik, semua jenis pajak daerah bisa disebut telah pulih. Bahkan melampaui capaian tertinggi sebelumnya. Semuanya juga melampaui target APBD. Secara keseluruhan perolehannya melampaui 13 persen. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) malah melampaui 32,7 persen (Rp 440,56 miliar).

Baca Juga: Harita Nickel Panen 5 Ton Padi Hasil Program Sentani

Imron menegaskan, keberhasilan ini tentu patut diapresiasi. Sebab, kondisi perekonomian sebenarnya belum benar-benar pulih. Banyak industri di Sidoarjo belum kembali normal. Belum mencapai kapasitas seperti sebelum pandemi Covid-19.

Namun, ada sektor industri tertentu yang luar biasa tumbuh. Properti, misalnya. Ini bisa dilihat dari catatan BPHTB. Yang bukan penerimaannya saja yang meningkat dari Rp 350 miliar menjadi Rp 440 miliar (25,7 persen). Tapi juga jumlah transaksinya yang mencapai 33 ribu. Dari yang biasanya di bawah 20 ribu.

Di Sidoarjo, BPHTB merupakan kontributor terbesar pajak daerah. Disusul Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dan PBB yang tahun lalu menyumbang Rp 332 miliar dan Rp 289 miliar.

Halaman:

Editor: Iswin Arrizal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X