SIDOARJO - Cabang Olahraga (Cabor) Bulutangkis Kabupaten Sidoarjo di Porprov 2023 gagal meraih emas menurunya prestasi, diduga salah satu faktor karena dana hibah untuk Cabor Bulutangkis hanya Rp 25 Juta di tahun 2023. Bandingkan dengan sepak bola dapat Rp 1,5 miliar dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sidoarjo, wajar sepak bola Putra dan Putri kawinkan medali emas.
Diakui oleh Ketua PBSI Sidoarjo, M. Ainur Rahman, AP M.Si dalam Porprov VIII jadi tuan rumah cabor Bulutangkis, zonk tidak dapat medali emas. Itu berbading terbalik Kabupaten Sidoarjo menyapu bersih emas cabang olahraga bulu tangkis nomor beregu putra dan putri Porprov VII 2022 di Jember.
"Refleksinya adalah kita harus meningkatkan kualitas pemain, jika dilihat sebenarnya Putra dan Putri masuk final semuanya kalah dari Surabaya. Sepertinya persiapan Surabaya sangat matang atau mungkin mereka mengimprot pemain dari luar jauh-jauh hari sebelumnya, itu mungkin sebagai alasan pembenar. Tapi auto kritik kita harus lebih baik ke depannya," Ujar Ainur Rahman kepada jurnalis cakrawala.co, Selasa 19 September 2023.
Baca Juga: Tokoh NU Mendominasi Pengurus Baru DPC PPP Sidoarjo, Punya Semangat Gas Pol Rem Blong
Untuk memperbaiki prestasi kedepanya, PBSI Sidoarjo akan mempersiapakan regenerasi. Karena menurut pria yang juga menjabat sebagai Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Pemkab Sidoarjo, yakin Bulutangkis akan lebih baik karena club-club di Sidoarjo cukup banyak jumlahnya sehingga bisa memunculkan regenerasi.
"Pasti kita akan mempersiakan regenerasi, atlet yang turun di Porprov VIII merupakan angkatan yang terakhir tidak bisa ikut lagi di edisi Proprov ke IX. Oleh karena itu kita akan mencari bibit sejak awal melalui turnamen Kejurkab atau Piala Bupati, akan kami galakan sebagai cara seleksi atlet," Ungkap Ainur Rahman.

Terkait isu di internal PBSI Sidoarjo yang mengabarkan bahwa cabor Bulutangkis hanya mendapatkan dana hibah Rp 25 Juta dari Pemkab Sidoarjo melalui KONI. Jika dibandingkan Cabor sepak bola mendapatkan Rp 1,5 miliar.
"Pembinaan Bulutangkis memang dibutuhkan anggaran yang lumayan besar, tapi kita juga tidak menyalahkan masalah dana karena itulah kemampuan anggaran kita cukup tidak cukup, kita dapat Rp 25 juta dari KONI," Ungkap pria kelahiran Sumenep.
Minimnya anggaran jika dibandingkan tahun sebelumnya (2021) PBSI Sidoarjo mendapatkan Rp 125 juta. Wajar pembinaan bisa maksimal sehingga di Porprov tahun 2022 Sidoarjo dapat kawinkan medali emas, saat itu.
Baca Juga: Setelah Tim Mabes Polri Turun, Kali ini Propam Gelar Razia di Area Satpas SIM Polresta Sidoarjo
"Ketika kita mendapatkan kucuran dana yang tidak singnifikan untuk melakukan kegiatan, kasihan juga pengurus saya tidak ingin memberatkan mereka. Para atlet latihan juga butuh nutrisi sehingga tidak bisa mengoptimalkan karena anggaran sangat minim," tutur Ainur Rahman sambil tersenyum.
Sementara itu Deputi pembinaan Asosiasi PSSI Kabupaten (Askab) Sidoarjo Yahdar Umar Balahmar, ketika dikonfirmasi membenarkan jika PSSI Sidoarjo mendapatkan anggaran Rp 1,5 miliar menurutnya anggaran tersebut kecil mestinya Rp 2 miliar.
"Benar PSSI mendapatkan angagran Rp 1,5 miliar, anggaran sebanyak itu dibagi untuk pembinaan usia dini, persiapan Porprov dan Persida. Standart minimal Rp 2 milia jika dibilang cukup. Namun banyak yang tidak tau jika pengurus tokor-tekor terus," Ungkap Yahdar.
Artikel Terkait
KPU Audensi dengan Jajaran Pimpinan DPRD Sumbar
Temukan Fakta Baru, Penasihat Hukum Tatang Ajukan PK di Pengadilan Tipikor Surabaya
Hari Terakhir ANBK, Bupati Surya Tinjau 3 Sekolah di Asahan