CIANJUR-CAKRAWALA.CO- BERBAGAI elemen mendukung program percepatan vaksinasi nasional covid-19 terutama di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Langkah itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), terutama dikalangan pelajar. Salah satunya dilakukan anggota DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, yang melaksanakan vaksinasi di Desa/Kecamatan Ciranjang, Jumat (3/9). Lokasinya dipusatkan di aula SLB Permata bekerja sama dengan Puskesmas Ciranjang. "Alhamdulillah, hari ini (Jumat) kita melaksanakan vaksinasi bagi masyarakat yang ada di Desa Ciranjang," kata Neng Eem, Jumat (3/9). Pada kesempatan itu disiapkan sebanyak 1.000 dosis vaksin. Neng Eem mengaku pelaksanaan vaksinasi didasari pertimbangan karena saat ini animo masyarakat mendapatkan vaksin sangat tinggi. "Sekarang vaksin bermanfaat sebagai bukti kalau kita mau bepergian. Kalau mau ke mall, sekarang akan ditanya sudah divaksin atau belum. Sebelumnya masih banyak masyarakat yang tidak mau divaksin. Tapi sekarang animonya mulai banyak," jelas legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ini. [video width="848" height="480" mp4="https://cakrawala.co/wp-content/uploads/2021/09/VID-20210903-WA0022-1.mp4"][/video] Neng Eem memohon maaf seandainya ada masyarakat yang belum bisa terakomodir pada pelaksanaan vaksinasi kali ini. Pasalnya, kuota yang disiapkan relatif cukup terbatas. "Kuota dosis vaksinnya terbatas. Tapi animo masyarakat sangat tinggi," ucapnya. Dari pendaftar, kata Neng Eem, terdapat beberapa orang yang tunda vaksin. Hasil skrining, mereka tidak memenuhi persyaratan dengan alasan kondisi kesehatan. "Ada dua orang yang tidak memenuhi syarat dari hasil pemeriksaan," pungkasnya. Sementara itu ditempat terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Cahyo Supriyo, mengatakan dosis vaksin yang tersedia saat ini relatif masih mencukupi. Namun diperlukan pengaturan agar bisa dilaksanakan merata kepada masyarakat. "Kalau vaksin sejauh ini aman. Tapi nanti kita harus atur lagi pemberian vaksinnya supaya tidak terjadi kerumunan saat pelaksanaannya. Apalagi kalau dilaksanakan secara massal, seperti di GGM (Gelanggang Generasi Muda)," terang Cahyo.***