BLITAR CAKRAWALA.CO - Puluhan massa ormas Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) menggelar aksi damai di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Senin (5/6/2023).
Massa GPI mendesak Bupati Blitar Rini Syarifah agar menarik kembali SK penempatan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar yang sekarang dijabat oleh drh. Adi Handaka.
Koordinator aksi, Jaka Prasetya (Joko) mengatakan, penempatan drh. Adi Handaka sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar oleh Bupati Blitar dirasa tidak pas (tepat) sebab diisi oleh seorang sarjana peternakan (drh.) atau dokter hewan.
"Kalau seorang sarjana hewan memimpin para sarjana pendidikan, maka bisa mengalami kehancuran. Makanya kami mendesak kepada Bupati Blitar agar segera menarik kembali SK penempatan untuk jabatan Kepala Dinas Pendidikan yang baru ini," tegas Joko.
Baca Juga: Pesawat Kembar Koleksi Muspusdirla, Bukti Kehebatan Bangsa Indonesia
Baca Juga: Tuntut Penyerapan Tenaga Kerja Lokal, Warga Gresik Blokir Jalan Mayjen Sungkono
Dikatakannya pula, hal ini terjadi karena diduga kinerja tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) terutama Sekda samasekali tidak mampu mempengaruhi keputusan-keputusan birokrasi yang sudah disusun di awal sehingga produk Baperjakat mandul. Dan itu menurutnya etika birokrasi sudah dilanggar.
"Seharusnya Baperjakat kokoh dalam menyusun birokrasinya, jangan terpengaruh dengan kekuatan dari jabatan politik (Bupati)," ujarnya menambahkan.
Pihaknya juga mengkhawatirkan, penempatan pejabat baru di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar saat ini digunakan untuk kepentingan agenda politik di 2024.
"Kami tidak ingin di dunia pendidikan dicampuri urusan politik," kata Joko.
"Mohon maaf, di dalam agama pun sebetulnya juga sudah diingatkan untuk tidak memberikan tugas atau pekerjaan kepada orang yang bukan ahlinya karena akan berakibat sebuah kehancuran," sambungnya.
Baca Juga: Tiga Bocah Tewas Usai Tenggelam Di Kolam Renang Tirta Jwalita Trenggalek
Baca Juga: Pemkab Blitar Gelar Forum Anak 2023, Diskusi Soal Kecanduan Gadget Hingga Pernikahan Dini

"Pendidikan (mendidik) ini jiwa lo ya. Jadi kalau mereka tidak memiliki jiwa seorang pendidik maka kami khawatir terhadap generasi siswa yang akan datang karena cara mendidiknya itu tidak sesuai dengan jiwa kependidikannya, bisa hancur," tandas Joko.