BITAR CAKRAWALA.CO - Bupati Blitar Rini Syarifah melakukan panen raya padi jenis inbrida di Desa Dadaplangu Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, Kamis (30/3/2023).
Pada kegiatan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar, Ir Wawan Widianto, Dandim 0808/Blitar dan Kepala OPD terkait. Turut hadir perwakilan Polres dan puluhan anggota Gapoktan Rukun Sentosa.
Dalam sambutannya, Bupati Blitar yang akrab disapa Mak Rini mengatakan, Kabupaten Blitar merupakan daerah agraris dengan mayoritas penduduk sebagai petani. Pada sektor pertanian, Kabupaten Blitar telah membuktikan tetap mengalami pertumbuhan positif meskipun dalam masa transisi pandemi menuju endemi.
“Kondisi ini tentu menjadi pemacu untuk lebih bersemangat lagi dalam bercocok tanam,” kata Mak Rini.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 Gagal Digelar di Indonesia, Pemkot Solo Tidak Rugi
Dirinya berharap agar para petani di Kabupaten Blitar tetap tangguh dalam menghadapi tantangan dengan memproduksi pangan secara berkelanjutan.
Menurutnya, perlu adopsi teknologi. Untuk itu pemerintah daerah juga harus mendukung upaya pemerintah pusat dalam rangka mewujudkan swasembada pangan menuju ketahanan pangan dunia.

Panen raya padi di Desa Dadaplangu Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar ini merupakan kali pertama di tahun 2023 dengan hasil panen mencapai 10 ton lebih kualitas beras premium. Di lahan seluas sekitar 60 hektar itu mampu produksi 10,3 ton per hektar gabah kering sawah varietas Ciherang Inbrida.
"Alhamdulillah hari ini panen raya padi di Desa Dadaplangu Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar berjalan lancar. Totalnya itu ada 10 ton lebih gabah yang dipanen, semoga upaya menjaga ketahanan pangan dapat tercipta," ujar Mak Rini.
Baca Juga: Karangan Bunga Atas Gagalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Bupati perempuan pertama di Blitar inipun mengajak kepada seluruh petani padi di Kabupaten Blitar untuk memanfaatkan Elisitor Biosaka yang terbukti mampu meningkatkan pendapatan petani.
"Caranya mudah, ada rumput atau tanaman liar yang sehat tidak mengandung virus atau hamanya, itu nanti diperas, nah hasilnya elisitor diaplikasikan ke sawah dan hasilnya akan lebih bagus daripada menggunakan pupuk kimia," terang dia.
Lanjutnya, tak hanya itu saja, biosaka ramah lingkungan, murah dan mudah didapat. Selain itu petani di Kabupaten Blitar tidak lagi ketergantungan pada pupuk kimia.
Baca Juga: Panen Raya Padi Maros, Presiden: Surplus Panen Bisa untuk Daerah Lain